cinta adalah anugrah ....... biarkan dia datang menyapamu .....

cinta bukan untuk dihindari tapi harus di nikmati....
biarkan dia datang....
walaupun terlambat,..

Selasa, 19 Januari 2010

Berwudhu dan Berdoa sebelum tidur dan Bangun Malam

Tidur dalam keadaan BERWUDHU adalah sesuatu yang istimewa dalam kehidupan Muslim. Dengan berwudhu dan berdoa sebelum tidur, dia memaknai hidupnya untuk beribadah kepada Allah. Inilah tujuan penciptaan seluruh makhluk. Sungguh tidurnya dalam keadaan berdzikir kepada Allah dan bangunnya pun dalam keadaan berdzikir kepada-Nya. Dengan demikian, dzikir menjadi ruh kehidupannya dan kehidupan ruhnya.

Berbaringlah pada sisi badan sebelah kanan dan berdoalah dengan doa sebagaimana yang telah diajarkan nabi. Betapa indah kata-kata Nabi Saw. yang diucapkan oleh Muslim yang hendak tidur itu. Dengan kata-kata itu, dia bermunajat kepada Tuhannya setiap malam. Dengan demikian dia telah menentramkan hatinya dan menguatkan tekadnya.

Ibn ‘Abbas r..a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Sucikanlah jasmani ini, niscaya Allah menyucikan (ruhani) kalian. Sebab, seorang hamba yang tidur dalam keadaan suci, satu malaikat ikut tidur dalam selimut yang dikenakannya. Setiap kali dia berbalik pada malam itu, malaikat tadi berkata, ‘Ya Allah, ampunilah hamba-Mu ini karena dia tidur dalam keadaan suci‘” (HR. Al-Thabrani).

Berdzikir Kepada Allah Ketika Bangun Tidur

‘Ubadah bin Al-Shamit r.a. meriwayatkan bahwa Nabi Saw.. bersabda, “Barang siapa bangun pada malam hari, lalu membaca; laa ilaaha illallaahu wahdah, laa syariika lah, lahul-mulku wa lahul-hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’ing qadir. Alhamdulillaah, subhaanallaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil’aliyyil-’adziim, lalu membaca: ‘Allaahummaghfir lii (ya Allah, ampunilah aku) atau berdoa apa saja, niscaya dikabulkan. Jika dia berwudhu dan shalat, niscaya shalatnya diterima” (HR. Al-Bukhari: [2/68], Al-Tirmidzi [3414], Ibn Majah [3878], Al-Darimi [2/291], Ahmad [5/313]).

Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Nabi Saw. bersabda, “Jika seseorang bangun dari tidur, hendaklah membaca do’a ini: alhamdu lillaahil ladzii radda ‘alaa ruuhii wa ‘aafaanii fii jasadii wa adzina lii bi dzikrihi (segala puji bagi Allah yang mengembalikan ruhku, melindungi jasadku, dan mengizinkanku untuk berdzikir kepada-Nya). (HR. Ibn Al-Sunni).

Menyikat Gigi Setelah Bangun Tidur

Jabir r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Jika seseorang bangun tidur untuk shalat malam, hendaklah ia menyikat gigi. Sebab, jika seseorang membaca Al-Qur’an dalam shalatnya, malaikat menempelkan mulutnya ke mulut orang ini, dan apapun yang keluar dari mulut malaikat itu masuk ke dalam mulutnya” (Al-Albani, Shahiih Al-Jaami’ no. 733).

Mandi, Memakai Parfum, dan Mengenakan Baju yang Bagus

Berdoa dengan Doa Rasulullah Kala Bangun Tidur

Membaca Al-Qur’an dengan Suara Sedang

Tentang adab ini, Allah Swt. berfirman yang artinya, “..dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.” (QS. Al-Israa’ [17]:110).

Memulai Shalat Malam dengan Shalat Dua Rakaat yang Pendek

Rasulullah Saw. bersabda, “Jika seseorang bangun malam, hendaklah dia memulai shalat tahajudnya dengan mengerjakan shalat dua rakaat dengan bacaan yang pendek.” (HR. Muslim [198] dan Ibn Khuzaimah [1150]).

Merenung dan Menghayati Bacaan Al-Qur’an

Menurut beberapa hadis sahih, seseorang hanya memperoleh pahala dari shalatnya jika menyedari apa yang dilakukannya sepenuh hati. Karena itu, menghayati makna Al-Qur’an yang dibaca pada shalat malam adalah sesuatu yang penting.

Membayangkan Kehadiran Allah

Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis, pada sepertiga malam terakhir, Allah turun ke langit dunia – dalam keadaan yang pantas bagi keagungan dan kemuliaan-Nya – dan berfirman, “Adakah orang yang memohon ampunan sehingga Aku mengampuninya? Adakah orang yang bertobat sehingga Aku menerima tobatnya? Adakah orang yang berdoa sehingga Aku mengabulkannya? Adakah orang yang melakukan ini dan itu…?” (HR. Al-Bukhari [2/66] dan Muslim [168-172]).

Ikhlas dan Menghindari Rasa Bangga Diri

Jika engkau senang bangun malam, hal itu merupakan tanda bahwa Allah mencintaimu. Karena itu raihlah mahkota cinta-Nya dengan keikhlasan.

Seorang sufi mengatakan, “Saudaraku, betapa banyak lampu yang padam karena tiupan angin, dan betapa banyak ibadah yang hangus karena ujub (bangga diri). Sesaat yang digunakan oleh seseorang untuk mengevaluasi diri lebih baik daripada ibadah sepanjang waktu yang dibanggakan kepada orang lain.” (Ruhbaan Al-Lail, h.64).

“Ya Allah, kupasrahkan diriku kepada-Mu, kuhadapkan wajahku kepada-Mu, kuserahkan urusanku kepada-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu karena harap dan takut kepada-Mu. Tiada tempat bernaung dan tiada tempat berlindung dari-Mu kecuali kepada-Mu. Aku beriman kepada Kitab-Mu yang Engkau turunkan kepada Nabi-Mu yang Engkau utus.” (Terjemah salah satu doa yang diajarkan Nabi ketika hendak tidur sebagaimana yang diriwayatkan Al-Barra’ bin ‘Azib r.a.).

“Ya Allah, bagunkanlah saya pada saat-saat yang paling Engkau sukai & gerakkanlah saya mengamalkan amal perbuatan yang paling Engkau sukai, sehingga saya dekat denganMu & jauh dari kemurkaanMu” (Doa jika berniat hendak bangun malam).

Saudaraku, ketahuilah bahwa petunjuk yang paling utama adalah petunjuk Nabi Muhammad Saw. Oleh karena itu, berpegang teguhlah padanya. Sebab, beliau lebih mengetahui apa yang paling baik bagi jiwa dan tidak berbicara menurut hawa nafsu. Ikutilah apa yang dipilih oleh Rasulullah Saw. dan apa yang beliau tetapkan bagi para sahabatnya. Hal ini sudah cukup bagi orang yang berakal. Carilah kendaraan yang akan membawamu ke akhir tujuan. Sebaik-baik ibadah adalah yang dilakukan secara rutin walaupun sedikit.

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari hati yang enggan merindukan-Mu, ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusuk, amal perbuatan yang tidak diterima, dan doa yang tidak dikabulkan, amin yaa Rabbal ‘alamin.”

Semoga bermanfaat :)

(Sumber: dari Qiyaam Al-Lail wa Al-Munaajaat ‘inda Al-Sahr dengan beberapa tambahan - Sarah Vi - Facebook lebih manfaat dunia akhirat)

-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar